KKN Kelompok 21 Universitas Yudharta Tingkatkan Kesadaran Pengolahan Sampah Melalui Observasi Langsung
Mojokerto, 5 Juli 2024 - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 21 Universitas Yudharta melakukan observasi mengenai pengolahan sampah di Tempat Pengolahan Sampah (TPS) di Dusun Slepi, Desa Ketapanrame, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa terkait proses pengolahan sampah yang efektif dan efisien.
Dalam kegiatan ini, mahasiswa didampingi oleh Pak Hariyanto, yang memberikan penjelasan mendalam mengenai proses pengolahan sampah organik dan anorganik. Proses tersebut diawali dengan pemisahan sampah organik dari non-organik, di mana sampah non-organik kemudian diklasifikasikan ke dalam kategori plastik, botol, dan gelas. Hasil pemisahan ini memiliki potensi untuk dijual atau diolah menjadi bahan bakar seperti bensin, solar, atau minyak tanah menggunakan mesin pirolisis.
Sampah organik, di sisi lain, diserahkan untuk budidaya maggot dan cacing. Maggot yang dihasilkan dapat dijual dengan harga sekitar Rp6.000 per kilogram, sementara cacing diperdagangkan antara Rp18.000 hingga Rp25.000 per kilogram. Sisa makanan yang dihasilkan dari budidaya maggot juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk yang berguna untuk mendukung pertumbuhan tanaman.
Pak Hariyanto menyatakan, “Proses pemisahan dan pengolahan sampah ini sangat krusial dalam mengurangi volume sampah yang harus dibuang ke tempat pembuangan akhir. Pengetahuan yang diperoleh dari kegiatan ini bisa diterapkan di daerah lain untuk mengatasi masalah sampah.”
Antusiasme mahasiswa KKN terlihat jelas selama kegiatan berlangsung, di mana mereka belajar mengenai pentingnya pengolahan sampah yang tepat untuk menjaga lingkungan dan mengubah sampah menjadi barang yang memiliki nilai ekonomis.
Riski Kurniawan, salah satu mahasiswa KKN, mengungkapkan, “Dengan melakukan observasi ini, kami dapat membantu menggali potensi Desa Ketapanrame.” Kegiatan ini diharapkan tidak hanya dapat meningkatkan kesadaran mahasiswa tentang pentingnya pengolahan sampah, tetapi juga mendorong mereka untuk menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah ke dalam praktik nyata, sehingga dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.