IGRA Sukorejo Luncurkan Program Belajar Bertani Bersama Orang Tua untuk Tingkatkan Gizi Anak
Pasuruan, 19 September 2024 - Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) merupakan organisasi profesi yang berfokus pada pembinaan dan kerjasama antara kepala sekolah dan guru Raudhatul Athfal (RA). Sejak tahun 2023, IGRA Sukorejo telah memulai program belajar bertani bersama orang tua. Inisiatif belajar bertani ini bertujuan untuk mempererat hubungan antara orang tua dan anak serta memenuhi kebutuhan gizi anak. Program ini kemudian berkembang menjadi pengolahan hasil panen menjadi makanan bergizi. Namun, IGRA Sukorejo menghadapi tantangan dalam pelaksanaan program ini karena keterbatasan sumber daya manusia, dan kegiatan yang masih parsial, belum terintegrasi dengan kurikulum.
Merespons hal ini, dosen dari Universitas Yudharta Pasuruan yang dipimpin oleh Dr. Wenny Mamilianti, SP., MP, berinisiatif untuk memberikan pendampingan kepada guru RA dan PAUD di Sukorejo dalam menerapkan konsep belajar bertani bersama orang tua. Tim dosen ini terdiri dari berbagai disiplin ilmu, termasuk Dr. Wenny Mamilianti, SP., MP dari Program Studi Agribisnis; Muh. Aniar Hari Swasono, SP., MP dari Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan; dan Wiwin Fahrudin Yusuf, MA dari Program Studi Agama Islam. Mereka memberikan pendampingan mulai dari penyusunan rencana pembelajaran hingga pelatihan untuk meningkatkan keterampilan sumber daya manusia dalam pengelolaan pembelajaran.
Pendampingan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada para guru dalam menyusun program belajar untuk anak usia dini atau PAUD dengan konsep belajar sambil bermain dan bernyanyi serta praktik langsung. Program ini dilaksanakan dalam beberapa rangkaian pelatihan dan pendampingan, termasuk penyusunan konsep belajar bertani bersama orang tua yang terintegrasi dalam kurikulum, pelatihan budidaya tanaman dan ikan secara organik, serta pelatihan pengolahan makanan dari hasil bertani. Pendampingan akan berlangsung hingga akhir program, namun menurut Wenny, sebagai ketua pelaksana, pendampingan ini akan terus berlanjut dengan mengintegrasikan beberapa program dari lembaga atau instansi lain. Diharapkan konsep belajar ini dapat diterapkan di RA dan PAUD di Sukorejo, khususnya di Kabupaten Pasuruan secara umum.
Wenny juga menyatakan bahwa kegiatan ini didukung oleh program hibah Pengabdian Kepada Masyarakat dengan skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat yang didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya jumlah yang hadir, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam sesi diskusi, serta keaktifan mereka saat melakukan demonstrasi atau praktik. Tim pelaksana merasa optimis program ini akan berjalan dengan baik dan dapat diimplementasikan di RA/PAUD yang berada di bawah naungan IGRA, serta di PGTK secara umum. Tim dosen pelaksana juga berharap program ini dapat berlanjut dengan kerjasama dari lembaga terkait, terutama Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama.